Depok, Wartakotalive.com
Kualitas perawat di Indonesia saat ini dinilai masih buruk. Hal itu disebabkan karena kurangnya pelatihan terhadap perawat, sehingga mereka tak berkembang. Demikian dikatakan Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, Dewi Irawaty, dari 400.000 perawat di Indonesia hanya 60 persennya yang berkualitas.
Hal itu terjadi lantaran pihak rumah sakit tidak memberikan peningkatan kemampuan para perawatnya. Oleh karena itu banyak perawat yang dinilai tidak memahami cara melayani pasien. Kondisi ini menjadikan kualitas perawat di Indonesia terburuk di Asia Tenggara.
"Perbandingan perawat dan pasien di Indonesia adalah 1:10.000. Sedangkan di negara Asia Tenggara itu umumnya 8: 10.000. Tak hanya itu, gaji perawat di Indonesia antara Rp 3-Rp 5 juta, sedangkan di luar itu bisa sampai Rp 50 juta," kata Dewi dalam acara Workshop International Focus on Health and Health Care Services and Technologies di Wisma Makara UI, Senin (16/1). Dewi yang Ketua Umum Persatuan Perawat Indonesia menjelaskan, bila perawat di Indonesia berkualitas maka akan meringankan kinerja para dokter.
Selama ini ia banyak menemukan perawat yang tidak memiliki kemampuan merawat pasien, sehingga mereka kebingungan ketika menghadapi pasien dalam kondisi darurat. "Saya temukan banyak perawat yang kerjaannya over load sehingga tak maksimal. Mereka jadi judes terhadap pasien. Saya juga temukan ada perawat yang kebingungan menghadapi pasien darurat. Apalagi ketika sulit menghubungi dokter. Ini juga karena tidak ada payung hukumnya, sehingga takut dipersalahkan. Seharusnya perawat itu bisa melakukan tugas pokoknya," tandasnya.
Dewi menyebutkan bahwa untuk meningkatkan kualitas perawat maka pihaknya telah mengajukan rencana UU Keperawatan ke DPR. Dalam draft itu mengatur tentang kualitas perawat dan gaji perawat.
Sementara itu, Chief Executive Officer Nordstjernen Aviation Services SDN BHD, Baron Abdul Rozak menyebutkan bahwa kualitas perawat di Indonesia cukup baik. Namun kemampuannya perlu ditingkatkan.
Untuk itu pihaknya akan mendatangkan para perawat dari Eropa Utara atau dari Skandinavia ke Bali. Mereka akan memperlihatkan kemampuan mereka dalam melayani pasien yang telah lanjut usia. Kemudian juga akan memperlihatkan cara membuat pasien betah dan bertutur bahasa yang sopan dan santun.
sumber : kaskus.us